STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
MAKALAH
STRATEGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Kelompok 6:
Adam Bagas Iryanto
Dian Permatasari
Putri Masturina
Putri Syafira
Winda Tri Lestari
Kelas: 3DB01
Matakuliah: Sistem Informasi Akuntansi
Universitas
Gunadarma
2019
Daftar Isi
Jenis-jenis Strategi
Pengembangan Sistem
Outsource Sistem
Proses Peralihan
Sistem
Pembuatan Prototipe
Computer-Aided Software Engineering (CASE)
1. Jenis-jenis Strategi Pengembangan.
a. Pengembangan sistem oleh
Departemen Sistem Informasi
Organisasi
yang mengembangkan software mereka sendiri karena kebutuhan perusahaan unik
atau karena ukuran perusahaan dan kerumitannya membutuhkan software khusus.
Mengembangkan software khusus sulit untuk dilakukan dan berpeluang menimbulkan
kesalahan. Serta memakan banyak waktu dan sumber daya.
Pengendalian
atas proses pengembangan, dengan memperhatikan hal-hal berikut :
a)
Memilih
pengembang dengan hati-hati..
b)
Menandatangani
Kontrak.
c)
Rencanakan
dan awasi setiap langkah.
d)
Menjaga
Komunikasi Yang Efektif.
e)
Kendalikan
Semua Biaya.
b b. Pengembangan Software oleh
Perusahaan Luar
Ketika
mengontrak organisasi luar, perusahaan harus mempertahankan pengendalian atas
proses pengembangan.
Petunjuk
berikut ini direkomendasikan:
1.
Memilih
pengembang dengan hati-hati
2.
Menandatangani
kontrak
3.
Rencanakan
dan awasi setiap langkah
4.
Menjaga
komunikasi yang efektif
5.
Kendalikan
semua biaya
c c. Pengembangan Software oleh Pemakai
Akhir
End-user
computing (EUC) adalah pengembangan, penggunaan, dan pengendalian aktif atas
sistem informasi berbasis komputer oleh para pemakai. Bersama dengan bangkitnya
PC yang murah dan banyaknya ragam software yang canggih dan murah, para pemakai
mulai mengembangkan sistem mereka sendiri untukmembuat dan menyimpan data,
mengakses serta men-download data perusahaan, serta berbagi data dan sumber daya
komputer dalam jaringan.
Pengembangan
Software oleh Pemakai Akhir yang Tepat:
´ Menarik informasi dari database perusahaan untuk menghasilkan laporan
sederhana atau untuk menjawab permintaan yang tidak rutin.
´ Melakukan sensitivitas “what if” atau analisis statistik.
´ Mengembangkan aplikasi dengan menggunakan software yang telah jadi, seperti spreadsheet atau
sistem database.
´ Mempersiapkan jadwal dan daftar, seperti jadwal depresiasi, daftar
jatuh tempo piutang usaha, dan amortisasi pinjaman.
Manfaat Pengembangan Software Oleh
Pemakai Akhir
´ Kreasi User, Pengendalian, & Implemaentasi
´ Sistem yang memenuhi kebutuhan pemakai
´ Ketepatan waktu
´ Membebaskan sumber daya sistem
´ Kefleksibilitasan dan kemudahan penggunaan Versatility
Resiko Pengembangan
Software Oleh Pemakai Akhir
´
Kesalahan Logika dan
pengembangan
´
Pengujian aplikasi yang tidak
memadai
´
Sistem yang tidak efisien
´
Sistem yang dikendalikan dan didokumentasikan
dengan kurang baik
´
Ketidaksesuaian Sistem
´
Duplikasi sistem dan data
´
Peningkatan biaya
d. Membeli Software
Canned software (software
massal) dibuat oleh perusahaan pengembang software dan dijual di pasar terbuka
untuk berbagai lapisan pemakai yang memiliki persyaratan yang hampir sama.
Turnkey systems (sistem
terima jadi) beberapa perusahaan menggabungkan software dan hardware, serta
menjual keduanya sebagai satu paket. Karena vendor memasangkeseluruhan sistem
dan pemakai hanya perlu “terima jadi”.
Perusahaan
yang membeli, bukan mengembangkan software SIA, masih harus mengikuti
proses SDLC sebagai berikut :
1. Analisis sistem
2. Desain konseptual sistem
3. Desain fisik
4. Implementasi dan perubahan
5. Operasi dan pemeliharaan
2. Outsource
Sistem
Outsource
adalah mengontrak perusahaan luar untuk menangani semua bagian dari data
aktivitas pemrosesan organisasi. Di dalam perjanjian outsource mainframe,
penyedia layanan membeli semua komputer klien dan mempekerjakan semua atau
sebagain besar pegawai klien.
Manfaat
Outsourcing:
1. Sebuah solusi untuk bisnis
2. Penggunaan asset
3. Akses ke keahlian yang lebih besar dan
teknologi yang lebih canggih
4. Biaya yang lebih rendah
5. Perbaikan waktu untuk pengembangan
6. Peniadaan kepadatan dan kejarangan penggunaan
7. Memfasilitasi pengecilan ukuran perusahaan
Risiko melakukan
Outsourcing:
´
Ketidak fleksibilitasan
´
Kehilangan kendali sistem dan/atau
data
´
Pengurangan keunggulan
kompetitif
´
Sistem paket
´
Tujuan yang tidak terpenuhi
´
Layanan yang kurang baik
3 3. Proses
Pengolahan Sistem
4 4. Pembuatan
Prototipe
Prototipe, atau rancngan awal
ini, dapat dengan cepat dan murah untuk dibangun dan diberikan pada para
pemakai atau diuji.
Empat Langkah-Langkah Yang Terlibat
Dalam Mengembangkan Prototipe:
1.
Mengidentifikasi persyaratan
sistem.
2.
Mengembangkan prototipe awal yang
memenuhi persyaratan yang telah disetujui.
3.
Para pemakai mengidentifikasi
perubahan, pengembang membuat perubahan, dan sistem tersebut sekali lagi
dikembalikan pada para pemakai.
4.
Menggunakan sistem yang disetujui
oleh para pemakai.
Manfaat Pembuatan Prototipe:
´ Pemahaman yang lebih baik atas kebutuhan pemakai
´ Keterlibatan dan kepusaan pemakai yang lebih besar
´ Pengembangan yang lebih
cepat
´ Lebih sedikit kesalahan
´ Lebih banyak peluang untuk perubahan
´ Lebih murah
5. Computer-Aided Software
Engineering (CASE)
Alat CASE digunakan
untuk merencanakan, menganalisis, mendesain, memrogram, dan mempertahankan
sistem informasi. CASE juga digunakan untuk memperkuat usaha manajer, pemakai, dan
programer dalam memahami kebutuhan informasi.
Alat CASE tidak menggantikan desainer terampil, melainkan
menyediakan sekumpulan alat terpadu yang mendukung para pengembang secara
efektif untuk semua tahapan SDLC. Software CASE pada umumnya memiliki alat-alat
untuk perencanaan strategis, manajemen sistem dan proyek, desain database,
tampilan layar dan laporan, dan pembuatan kode secara otomatis.
Keuntungan teknologi CASE:
´ Perbaikan produktivitas
´ Perbaikan kualitas program
´ Penghematan biaya
´ Perbaikan prosedur pengendalian
´ Penyederhanaan dokumentasi
Kekurangan teknologi CASE
´ Tidak kompatibel
´ Biaya
´ Harapan yang tidak terpenuhi
Komentar
Posting Komentar