Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Tugas 3

Gambar
Contoh Kasus: Pemilu (pemilihan umum) di Indonesia yang memerlukan CBIS untuk mengembangkan kondisi sistem ke sistem yang diinginkan. Perbandingan penggunaan ICT dalam pemilu di berbagai negara Penerapan Sistem CBIS  dalam pemilu di Indonesia Sistem Informasi Berbasis Komputer atau  Computer Based Information System  (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan kendali serta visualisasi dan analisis. Beberapa istilah yang terkait dengan CBIS antara lain adalah data, informasi, sistem, sistem informasi dan basis komputer.  (yulid, 2011) Dalam pengembangan sistem CBIS kali ini, saya mengambil kasus yaitu berkaitan dengan Pemilu di Indonesia khususnya sistem pemungutan suara, perhitungan, serta pengarsipan data berbasis teknologi informasi. Pemilu merupakan proses  memilih orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik tertentu

Tugas 2

Peranan SIM terhadap masalah yang timbul dalam lembaga pendidikan. Problem Solving yang terdiri dari: masalah,standar,yang telah terjadi, alternatif pemecahan masalah, solusi. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi dalam memilih, menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung proses pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Dalam perancangan SDM dibutuhkan sarana yaitu lembaga pendidikan yang berguna untuk membentuk SDM agar menjadi berkualitas dan berpendidikan. Akan tetapi dalam pelaksanaan nya ada beberapa masalah yang timbul sehingga SIM dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Problem Solving terhadap masalah pendidikan, terdiri dari: 1. Masalah terdapat permasalahan dalam bidang pendidikan, contoh nya dalam ruang lingkup sekolah. Contohnya bagi guru mata pelajaran maupun wali kelas yang harus menyusun tabel berisi nilai siswa pada tahun ajaran tersebut.

Penerapan Sistem Informasi PT KAI Commuter Jabodetabek Dalam Mencapai Keunggulan Strategis

Nama               : Putri Masturina Npm                : 38116317 Kelas               : 2DB01 Matakuliah      : Sistem Informasi Manajemen 1 # Dosen              : Cahyawati Diah Kusumarini Salah satu kunci keberhasilan perusahaan secara strategis adalah membentuk sistem informasi yang baik dengan menggabungkan teknologi informasi dengan komponen-komponen seperti proses, prosedur, struktur organisasi, SDM, budaya perusahaan, manajemen, dan komponen terkait lainnya. Penerapan teknologi informasi (IT)  sangat penting bagi perusahaan untuk dapat mengambil keputusan bisnis secara tepat dan cepat. Perusahaan yang menggunakan teknologi informasi secara menyeluruh akan mempunyai catatan secara otomatis pada setiap proses produksi, pembelian, penerimaan barang, penjualan, pengiriman pengeluaran uang, penerimaan pembayaran dan semua transaksi keuangan langsung terjurnal otomatis.  Dari informasi yang sudah menyatu inilah, kita dapat memperoleh hasil analisa yang cepat dan mengamb

Gaya-Gaya Kepemimpinan

Gaya-gaya Kepemimpinan Menurut Sudarwan Danim 1.Pemimpin otokratik yaitu prilaku atau sikap yang ditampilkan pemimpin ingin menang sendiri dimana ia berasumsi bahwa maju mundurnya organisasi hanya tergantung pada dirinya, di samping mempunyai sikap tertutup terhadap ide dari luar, dan menganggap idenya yang dianggap akurat.  2.Pemimpin demokratis yaitu pemimpin yang mempunyai sikap/prilaku keterbukaan dan berkeinginan memosisikan pekerjaan dari, oleh, dan untuk bersama. Tipe ini bertolak dari asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan yang bermutu dapat dicapai oleh organisasi. 3.Kepemimpinan permisif, yaitu sikap pemimpin yang tidak mempunyai pendirian kuat, dimana sikapnya serba membolehkan, serba mengiyakan, tidak ambil pusing, tidak bersikap dalam makna sesungguhnya, dan cenderung apatis. 4.Kepemimpinan transformasional, yaitu setiap tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mengkoordinasi dan memberi arah kepada individu atau kelompok lain yang tergab

Perbandingan Organisasi KPK yang Sekarang dengan Sejarah KPK

Bila kita bandingkan kepemimpinan KPK dulu dan sekarang memiliki sejumlah perbedaan, baik gaya dan cara penanganan korupsi. Kepemimpinan KPK dulu yang dimaksud dalam tulisan ini adalah pada masa Tauqurrahman Ruki (2003-2007), Antasari Azhar (2007-2009), Tumpak Hatorangan Panggabean (Plt, 2009- 2010) dan pada masa Busyro Muqoddas (2010-2011). Sedangkan kepemimpinan KPK sekarang adalah pada masa Abraham Samad (2011-2015). Mereka datang ke KPK dengan background, pengalaman, dan pendidikan yang berbeda. Sesuai pengamatan penulis, pimpinan KPK dulu tampak lebih matang dari segi pengalaman. Antasari Azhar misalnya terlihat begitu berwibawa ketika mengumumkan seseorang sebagai tersangka. Lain halnya dengan pimpinan KPK sekarang, yaitu Abraham Samad terlihat tidak begitu berwibawa. Misalnya, saat ia mengumumkan Angelina Sondakh, wajahnya tampak serius, tapi beberapa saat kemudian ia tertawa di layar kaca. Pimpinan KPK dulu dalam menetapkan status sebagai tersangka kepada seseorang tidak terlal

Tipe-Tipe Kepemimpinan

1. Tipe Kepemimpinan Kharismatis Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar. 2. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik Kepemimpinan  paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan

Sejarah Perkembangan Organisasi KPK

Sejarah KPK Sesudah 60 th Indonesia merdeka, tujuan kesejahteraan rakyat masihlah jauh dari angan-angan yang diharapakan lantaran banyaknya tindak pidana korupsi. Korupsi merupakan suatu penyakit akut yg tersebar ke semua tatanan kehidupan penduduk. Tindak pidana Korupsi sangat besar pengaruhnya terhadap tatanan suatu bangsa tak cuma menggerogoti sendi-sendi ekonomi rakyat, namun korupsi pula menghancurkan pilar-pilar demokrasi yang ada di Indonesia. Perkembangan Tindak Pidana Korupsi (TPK) di Indonesia teramat memprihatinkan & berlangsung dengan cara meluas dalam nyaris seluruhnya di semua lini kehidupan warga. Perkembangannya Tindak Pidana Korupsi dari tahun ketahun semakin meningkat dan jumlah kerugian negarapun sangatlah besar dan ini berpengaruh tak saja bagi kehidupan perekonomian nasional namun pada kehidupan berbangsa & bernegara. Dikarenakan itulah sehingga seluruhnya Tindak Pidana Korupsi (TPK) tak lagi akan digolongkan sbg kriminal biasa melainkan sudah jadi suatu