Bidang Struktural dalam Organisasi dimana sering terjadi konflik
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa bidang struktural yang biasa terjadi konflik. Salah satunya yaitu konflik antara Lini dan Staf. Ada banyak sumber masalah yang dapat menimbulkan konflik antara lini dan staf.
Contohnya yaitu pada suatu perusahaan. Diperusahaan tersebut yang membuat orang lini berseteru dengan orang staf disebabkan oleh beberapa hal, yaitu
- adanya perbedaan sikap antara orang lini dan orang staf. Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuka eksistemsinya. Kemudian orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya. Lalu orang staf selalu merasa dibawah perintah orang lini, dilai pihak orang lini juga selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
- Perbedaan umur dan pendidikan juga dapat dikategorikan sebagi suatu penyebab mengapa orang lini dan orang staf selalu berseteru. Orang staf biasanya labih muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang staf, sehingga menimbulkan sesuatu yang biasa disebut dengnan “generation gap’
- Perbedaan posisi juga disebut sebagi suatu penyebab orang lini dan staf selalu berseteru. Karena manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf dalam hubungannya dengan lini. Sehingga selalu terjadi kesalah pahaman dengan orang lini dan staf.
- Perbedaan tugas juga merupakn suatu faktor yang menyebabkan orang lini dan staf selalu berseteru. Karena orang staf sangat spesialis dan lebih sering menggunakan bahasa dan istilah yang tidak dapat dipahami oleh orang lini. Sehingg aorang lini merasa bahwa staf spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah-masalah orang lini dan menganggap saran mereka tidak dapt diterapkan atau dikerjakan.
konflik antara orang lini dan staf tersebut menyebabkan sering terjadinya hambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada masing-masing. Sehinnga kerja perusahaanpun agak sedikit terhambat. Untuk menyelesaikan konflik ini biasanya perusahaan kekuasaan, kompromi, serta penghalusan diri untuk meredam masalah tersebut. Namun bila konflik antara lini dan staf tersebut membawa pengaruh besar pada perusahaan, perusahaan tidak segan-segan untuk memutuskan hubungan kerja pada orang yang memvuat konflik tersebut.
Komentar
Posting Komentar